Dikala petir menyambar begitu keras
Ditengah awan mendung yang gelap gulita
Disaat angin badai seakan mengamuk
Mataharipun menghangatkanku saat pagi datang
Sang suryapun tak lelah tuk bersinar
Padahal ia tau awan hitam menghalanginya
Hingga datang malam hari
Mentaripun pupus oleh waktu
Aku kehilangan sinarnya
Hingga bintangpun muncul menghiburku
Hany sesaat?dari kejauhan?
Engkau begitu kecil bintang
Engkau hanya titik
Yang hanya kurasa sementara bahagia
Engkau memang bercahaya
Tapi mengapa cahayamu terlalu cepat redup?
Apakah kau hanya sang pencuri waktu?
Apakah kau dapat mengganti sinar itu?
Awanpun bingung akan dirimu
Bercahaya namun gelap
Tersembunyi banyak tanya didalammu
Tidak ada yang dapat awan lihat
Dimensi waktu terus berganti
Awanpun masih tersesat di tengah ragu
Hingga pada saat akhir
Ia menemukan siapa sinar itu....
Ditengah awan mendung yang gelap gulita
Disaat angin badai seakan mengamuk
Mataharipun menghangatkanku saat pagi datang
Sang suryapun tak lelah tuk bersinar
Padahal ia tau awan hitam menghalanginya
Hingga datang malam hari
Mentaripun pupus oleh waktu
Aku kehilangan sinarnya
Hingga bintangpun muncul menghiburku
Hany sesaat?dari kejauhan?
Engkau begitu kecil bintang
Engkau hanya titik
Yang hanya kurasa sementara bahagia
Engkau memang bercahaya
Tapi mengapa cahayamu terlalu cepat redup?
Apakah kau hanya sang pencuri waktu?
Apakah kau dapat mengganti sinar itu?
Awanpun bingung akan dirimu
Bercahaya namun gelap
Tersembunyi banyak tanya didalammu
Tidak ada yang dapat awan lihat
Dimensi waktu terus berganti
Awanpun masih tersesat di tengah ragu
Hingga pada saat akhir
Ia menemukan siapa sinar itu....
Puisi ini untuk sosok orang yang telah mencuri banyak waktu saya selama ini...
1 komentar:
suit...suit.... prikitiuwwww...
haha
Posting Komentar